Bisnis

Rabu, 25 Agustus 2021

Arab Saudi Ingin Kembangkan Energi Hidrogen Bersih

 


By Hadi

SELISIK.COM – Hidrogen berubah dari sumber daya khusus menjadi calon terdepan dalam revolusi energi hijau. Hasil penelitian menunjukkan Arab Saudi dapat menjadi salah satu pemasok gas terbesar di dunia.

Banyak ahli setuju bahwa hidrogen hijau, gas tidak beracun ramah karbon yang diproduksi menggunakan energi terbarukan, dapat memainkan peran penting dalam mencapai ekonomi netral gas hijau pada tahun 2050. Ini tentu bisa membantu memerangi pemanasan global.

Penelitian terbaru oleh King Abdullah Petroleum Studies and Research Center (KAPSARC) menunjukkan bahwa Arab Saudi memiliki sumber daya untuk menjadi pemimpin di pasar hidrogen bersih ini. Menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (International Renewable Energy Agency/IREA), biaya produksi satu kilogram gas saat ini sedikit di bawah $5.

Dengan berlimpahnya sinar matahari, Kerajaan memiliki keunggulan kompetitif di pasar komoditas global untuk hidrogen bersih yang diperkirakan akan mencapai $11 triliun selama 30 tahun ke depan, menurut Bloomberg New Energy Finance (BNEF).

Baca juga  Hidrogen juga Keluarkan Emisi

 

KAPSARC bekerja sama dengan Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah (KAUST) berusaha menjajaki peluang bagi Arab Saudi dalam pengembangan hidrogen bersih. Upaya penelitian termasuk penyebaran teknologi skala besar, pasar permintaan, penggunaan infrastruktur, dan kebutuhan sumber daya.

Pusat ini melakukan proyek penelitian tentang tantangan dan peluang bagi Arab Saudi di pasar hidrogen global di masa depan. Sebagai bagian dari pekerjaan ini, Dr. Jan Frederik Braun, seorang peneliti dalam program iklim dan lingkungan, dan Rami Shabaneh, seorang peneliti senior dalam program pengembangan pasar dan industri, baru-baru ini menerbitkan sebuah komentar yang mengeksplorasi masa depan hidrogen bersih untuk kepentingan domestik Saudi maupun negara lain.

Baca juga  Negara Menjadi Kunci Sukses Transisi Energi Hijau

 

Braun mengatakan kepada Arab News bahwa hidrogen dapat membantu untuk mendekarbonisasi rantai nilai energi, seperti dalam industri proses pemanasan, alat transportasi darat, alat transportasi jarak jauh, sektor penerbangan, hingga perkapalan.

“Transportasi adalah penghasil CO2 terbesar ketiga di Kerajaan. Hidrogen yang dihasilkan dari energi terbarukan sangat cocok untuk mendekarbonisasi bagian-bagian dari sektor transportasi di mana kendaraan listrik sel bahan bakar mengungguli kendaraan listrik baterai, misalnya, dalam hal pengisian yang lebih singkat,” ujar Braun. “Ini berlaku untuk kendaraan angkutan berat dan jarak jauh seperti truk dan bus serta kendaraan ringan dengan utilisasi tinggi seperti taksi.”

 

Tidak ada komentar:
Write komentar