Bisnis

Kamis, 30 September 2021

Ford akan Fokus Menggarap Mobil Listrik


Untuk pertama kalinya sejak didirikan pada tahun 1903, Ford Motor Company berencana untuk membelanjakan lebih banyak dananya untuk membangun kendaraan listrik daripada kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Perusahaan menargetkan pada 2023 semuanya sudah berjalan lancar.

Batas waktu itu disebutkan oleh Chief Operating Officer Ford Amerika Utara, Lisa Drake, saat membahas investasi Ford di EV pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Barclays. "Pada tahun 2023 kami akan membelanjakan lebih banyak dana untuk membuat EV daripada untuk ICE," ujar Drake.

"Kami telah membicarakan tentang kesuksesan Mach-E dan F-150 Lightning, dengan mendatangkan lebih dari 70% pelanggan baru ke merek Ford. Apa yang memungkinkan kami lakukan adalah sekarang kami memiliki kesempatan tidak hanya untuk memimpin bisnis ICE, tetapi juga di model EV dengan F-150. Jadi aspirasi kami tinggi."

Meskipun agak tidak jelas apakah yang dimaksud dengan EV adalah kendaraan semua-listrik atau kendaraan listrik (tetapi orang lebih cenderung ke yang terakhir), komitmen Ford terhadap kendaraan bertenaga baterai tampaknya serius. Awal tahun 2021 ini, Ford mengumumkan rencana untuk meningkatkan investasinya di bidang elektrifikasi menjadi $30 miliar hingga tahun 2025. Ford juga mengharapkan mampu menjual produk kendaraan listriknya sampai 40% dari jajaran produk globalnya pada 2030.

Produsen mobil saat ini meluncurkan gelombang pertama kendaraan listrik. Mengikuti debut Mustang Mach-E akhir tahun lalu, Ford akan meluncurkan van listrik E-Transit sebelum akhir tahun 2021 ini, diikuti oleh F-150 Lightning pada 2022. Lincoln EV juga akan tiba tahun depan.

Berbicara tentang F-150 all-electric, Drake menambahkan bahwa aspirasi Ford tinggi. Perusahaan tidak ingin untuk menyerahkan kepemimpinan truk kepada siapa pun.

CEO Ford Jim Farley mengatakan pekan lalu bahwa perusahaan pembuat mobil ini telah memiliki lebih dari 120.000 pemesanan tidak mengikat untuk F-150 Lightning, dengan sekitar 75% dari pelanggan potensial tersebut berasal dari merek lain. Jumlah tersebut cukup impresif mengingat Ford baru mulai menerima pre-order pada 19 Mei 2021.

Namun, selama periode yang kurang lebih sama, Tesla telah mengumpulkan lebih dari 250.000 pemesanan untuk Cybertruck, dengan jumlah total melebihi 1,25 juta, menurut data tidak resmi dari pelacak reservasi yang bersumber dari penggemar.

Senin, 27 September 2021

Cara Meningkatkan Lalu Lintas Situs Web Anda



Lalu lintas situs web adalah pendorong penting pertumbuhan bisnis secara keseluruhan, jadi penting untuk mempelajari beberapa metode untuk meningkatkan lalu lintas situs web Anda.


Ini meningkatkan peringkat Anda, yang pada gilirannya menghasilkan lebih banyak lalu lintas. Lalu lintas memungkinkan Anda untuk mengukur metode pemasaran, meningkatkan kredibilitas mesin pencari, mengumpulkan wawasan audiens dan, manfaat yang paling penting, mendapatkan lebih banyak pelanggan. Tetapi ketika mencari cara untuk meningkatkan lalu lintas ke situs web Anda, Anda akan segera menyadari ada banyak metode dan ideologi di luar sana. Di mana Anda bahkan mulai?


Untuk memahami cara meningkatkan lalu lintas ke situs web eCommerce Anda dengan cara yang benar, Anda perlu fokus untuk menarik lalu lintas situs web berkualitas. Lalu lintas tidak berarti apa-apa jika keterlibatan Anda stagnan dan tingkat konversi anjlok. Di situlah kita masuk. Berikut ini adalah 15 cara efektif Anda dapat meningkatkan lalu lintas dengan cara yang pada akhirnya akan berdampak pada garis bawah dan juga meningkatkan angka penjualan online.


Berikut 15 Tips Terbaik untuk Meningkatkan Lalu Lintas ke Situs Web Anda:

  1. SEO (Search Engine Optimization)
  2. Targetkan Kata Kunci Ekor Panjang
  3. Menulis Konten Pendidikan yang Tak Tertahankan
  4. Membuat Daftar Google Bisnisku
  5. Membangun Backlink tersebut
  6. Pastikan Situs Anda Responsif
  7. Dapatkan Terdaftar di Direktori Online
  8. Manfaatkan Media Sosial dengan Cerdas
  9. Jadilah sosial: Terlibat dan berpartisipasi
  10. Membuat Halaman Arahan
  11. Undang Blogger Tamu
  12. Tetap Berhubungan Melalui Email Marketing
  13. Menggunakan dan Belajar dari Analytics
  14. Memulai Kampanye Google Ads
  15. Jangkau Audiens Target Anda dengan Iklan yang Tepat

Gunakan SEO untuk Meningkatkan Peringkat Mesin Pencari Anda

Optimisasi mesin pencari (SEO) adalah salah satu hal paling berdampak dan berharga yang dapat Anda lakukan untuk mengarahkan lalu lintas organik ke situs web Anda. Ada banyak taktik yang dapat Anda gunakan di setiap halaman web untuk meningkatkan peringkatnya di mesin pencari, menghasilkan lebih banyak pengunjung.


Pertimbangkan setiap aspek situs Anda dan lakukan penelitian kata kunci menyeluruh. Pastikan Anda menghasilkan konten yang dioptimalkan dan berkualitas tinggi yang dicari pelanggan potensial Anda (lebih lanjut tentang ini sedikit kemudian). Pastikan Anda memanfaatkan setiap bit teks di situs Anda.

  • Apakah Anda menggunakan teks alt gambar?
  • Apakah deskripsi meta Anda ringkas dan apakah mereka menggunakan kata kunci yang ditargetkan?
  • Apakah salinan halaman arahan Anda jelas, informatif, dan yang terbaik?


Anda juga harus melihat tautan internal ke halaman arahan berpangkat tinggi dan secara eksternal menghubungkan ke sumber yang memiliki reputasi baik. Ini membantu dengan SEO dan menghasilkan pengalaman yang lebih baik bagi pembaca.


Targetkan kata kunci ekor panjang dalam kampanye SEO Anda

Kata kunci berpangkat tinggi, kata kunci sekunder dan istilah pengindeksan semantik laten (LSI) semuanya merupakan bagian utama dari melakukan SEO on-page. Setelah Anda memiliki ini tertutup untuk halaman, Anda akan ingin fokus pada kata kunci ekor panjang Anda. Kata kunci atau frasa kunci yang lebih panjang dan lebih spesifik mungkin mendapatkan lebih sedikit lalu lintas pencarian, tetapi mereka memiliki nilai konversi yang jauh lebih tinggi.


Tulis Konten Pendidikan yang Tak Tertahankan yang Peringkat

Google ingin melihat konten informatif dan otoritatif di situs Anda yang memberikan substansi dan nilai sejati bagi pembaca. Karena tidak ada formula ajaib yang tepat untuk menulis konten yang sukses, adalah bijaksana untuk mengubahnya dari waktu ke waktu.


Buat berita utama yang menarik yang akan memikat pembaca.

Variasikan panjang dan format konten Anda untuk mengukur apa yang berhasil dengan lebih baik dan apa yang tidak.

Buat konten Anda mudah dicerna dengan menggunakan citra, infografis, video, dan elemen visual lainnya yang akan memecah konten dan melibatkan pembaca.

Jaga agar konten blog Anda tetap mendidik. Pembaca dapat mengendus ketika mereka dijual. Tetapi jika Anda menyediakan konten yang berharga, mereka lebih cenderung bertahan.


Buat &Optimalkan Daftar Google Bisnisku Anda

Jika Anda belum melakukannya, Anda perlu membuat daftar Google Bisnisku. Ini adalah alat penting untuk SEO lokal. Google Bisnisku memungkinkan daftar bisnis Anda muncul di hasil pencarian lokal untuk permintaan pencarian khusus produk atau layanan. Daftar ini terhubung ke situs web Anda dan dengan demikian merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan lalu lintas dan prospek bisnis.


Dapatkan Backlink Ke Situs Web Anda

Backlink hanyalah tautan ke situs web Anda dari situs web lain. Ketika backlink digunakan dari situs pelengkap atau influencer, mereka bisa mendapatkan bisnis Anda di depan audiens yang jauh lebih besar sambil mengarahkan lalu lintas yang memenuhi syarat ke situs Anda. Google sering mengambil ini dan akan meningkatkan kepercayaan pada bisnis Anda jika melihat situs web terkemuka lainnya terhubung ke Anda.


Pastikan Situs Anda Responsif & Mobile Friendly

Lama berlalu adalah hari-hari secara eksklusif menggunakan komputer desktop untuk menjelajahi internet. Saat ini, lebih banyak orang menggunakan perangkat seluler mereka untuk mengakses web daripada sebelumnya. Ini berarti Anda perlu membuat situs web Anda dapat diakses dan dapat dilihat di berbagai perangkat. Jika orang harus memperbesar atau menggulir untuk melihat halaman web Anda, mereka akan pergi ke tempat lain.


Google beralih ke pengindeksan seluler pertama dan bahkan akan memperingatkan Anda di Google Search Console jika ada konten Anda yang tidak ramah seluler.


Butuh bantuan dengan desain web? Kami adalah salah satu perusahaan desain web profesional teratas di Amerika Serikat!


Dapatkan Terdaftar di Direktori Online

Cara lain yang gratis dan mudah untuk meningkatkan lalu lintas ke situs web Anda adalah dengan terdaftar di direktori online dan meninjau situs. Pastikan untuk secara aktif memperbarui daftar Anda. Sebagian besar situs akan menautkan ke halaman Anda, yang dapat menghasilkan lebih banyak lalu lintas situs web jika diperbarui dengan benar. Dan ketika terdaftar di situs dengan otoritas domain yang kuat di Google, bisnis Anda memiliki potensi untuk peringkat lebih tinggi untuk pencarian yang relevan.

  • Direktori khusus industri (lihat tangkapan layar di bawah)
  • Klaim Halaman Google Bisnisku! Mungkin juga melakukan hal yang sama di Bing Places juga.
  • Direktori luas(Yellow Pages, Yelp, Better Business Bureau,dll.)

Minggu, 26 September 2021

Ekspor Furnitur Naik 30%, Kemenperin Optimalkan Restrukturisasi Mesin IKM

 



Di tengah tekanan berat karena dampak pandemi Covid-19, industri furnitur nasional masih mampu menunjukkan performa yang cemerlang. Ini tecermin dari nilai ekspor industri furnitur pada tahun 2020 sebesar USD2,19 miliar atau naik 12,2% dibandingkan capaian tahun 2019.

“Sementara itu, pada periode Januari hingga Agustus tahun 2021, kinerja ekspor industri furnitur pun tetap memberikan kabar baik, dengan kenaikan sebesar 30,8% dibanding periode yang sama tahun 2020,” ungkap Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita di Jakarta, Minggu (26/9/2021).

Reni mengatakan, beberapa negara tujuan utama ekspor produk furnitur dari Indonesia, antara lain ke Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Jerman, dan Inggris. “Ini menandakan bahwa produk furnitur kita sudah kompetitif di kancah global. Apalagi, produk furnitur kita dinilai unik dan inovatif karena terobosan-terobosan yang dilakukan para pelaku industri agar bisa berdaya saing,” tuturnya.

Karenanya, Kemenperin bertekad untuk terus mengembangkan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor furnitur. Salah satu strateginya adalah menerapkan pola kemitraan antara IKM dengan industri besar atau industri menengah sebagai bagian membangun ekosistem rantai pasok sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.

“Untuk meningkatkan kemampuan industri kecil dalam memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan oleh industri besar atau industri menengah sebagai off taker, kami di Direktorat Jenderal IKMA memiliki program pendampingan yang diberikan kepada pelaku industri kecil yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk,” ujarnya.

Guna mendukung sektor IKM furnitur dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya, sehingga memacu perluasan pasar ekspor, Kemenperin memiliki program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi. Upaya ini sejalan untuk mendorong para pelaku IKM memanfaatkan teknologi terkini.

“Program restrukturisasi ini dalam bentuk pemberian potongan harga (reimburse) terhadap IKM yang telah membeli mesin dan/atau peralatan dalam jangka waktu tertentu untuk menunjang proses produksi,” jelas Reni.

Potongan harga yang diberikan, yaitu sebesar 25% dari harga pembelian untuk mesin dan/atau peralatan buatan luar negeri (impor), dan sebesar 40% dari harga pembelian untuk mesin dan/atau peralatan buatan dalam negeri.

“Program ini dapat diikuti oleh seluruh IKM yang berada di wilayah Indonesia dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Perindustrian yang telah ditetapkan. Diharapkan program ini dapat menjadi pemicu peningkatan teknologi produksi pada IKM melalui peremajaan mesin dan/atau peralatan sehingga ke depannya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk IKM,” katanya.

Dalam upaya mendukung penggunaan teknologi baru melalui program restrukturisasi mesin, Plt. Dirjen IKMA dengan didampingi Inspektur II Kemenperin serta Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan, beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kerja ke IKM furnitur yang telah menerima dua kali fasilitas program restrukturisasi, yaitu CV Property di Kawasan Industri Semarang.

Pimpinan CV Property Rudy Temasoa Luwia menyampaikan, penggunaan mesin berteknologi dalam proses produksi pada IKM furnitur, sudah merupakan suatu keharusan jika ingin tetap bersaing di pasar ekspor. “Dengan adanya pandemi ini, permintaan buyer kepada kami terus meningkat. Hal ini merupakan peluang yang harus disikapi dengan memperbaiki kinerja dan mutu salah satunya dengan menggunakan mesin peralatan,” tutur Rudy, seperti dilansir laman resmi Kemenperin.

Direktur Industri Kecil dan Menengah Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kemenperin, Riefky Yuswandi mengemukakan, pihaknya menyaksikan secara langsung bahwa penerapan penggunaan mesin berteknologi pada IKM furnitur dapat meningkatkan kinerjanya dalam menghasilkan produk yang berkualitas. “Hal tersebut sudah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah, dan dapat menjadi contoh bagi industri lainnya,” ujar Riefky.

 

Gulirkan Program Santripreneur, Kemenperin Bina Lebih dari 10 Ribu Santri



Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen terus melaksanakan program Santriprerneur dengan tujuan mendorong pertumbuhan dan pengembangan wirausaha industri baru di lingkungan pondok pesantren.

Berbagai bentuk kegiatan dalam implementasi program Santripreneur, antara lain memacu kompetensi teknis para santri serta memfasilitasi bantuan mesin dan peralatan produksi. Program Santripreneur yang digulirkan sejak tahun 2013 ini telah membina sebanyak 84 pondok pesantren di berbagai wilayah Indonesia, dengan melibatkan 10.149 santri.

‘’Jumlah santri di Indonesia yang cukup besar, yaitu tercatat hingga 4,3 juta santri, merupakan aset potensial yang dapat mewujudkan kemandirian bangsa khususnya dalam membangun wirausaha,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Jumat (24/9/2021).

Menurut Reni, para santri telah dikenal dengan kemandirian dan ketekunannya yang selalu ditanamkan semasa menempuh pendidikan di pondok pesantren. “Kemandirian bangsa ini dimulai dengan kemandirian ekonomi, dimulai dari lingkungan terkecil termasuk pada pesantren,” katanya.

Beberapa waktu lalu, Ditjen IKMA Kemenperin menggelar pembukaan bimbingan teknis dan penyerahan fasilitasi mesin peralatan pengolahan roti di Pondok Pesantren Futuhiyyah, Demak, Jawa Tengah. Kegiatan ini kelanjutan dari pelaksanaan Program Santripreneur pada tahun ini.

Dalam kunjungan kerjanya di Pondok Pesantren Futuhiyyah, Reni bersama Inspektur Jenderal Kemenperin Masrokhan juga melakukan diskusi bersama dengan pengasuh pondok pesantren dan Pemerintah Daerah Kabupaten Demak untuk menguatkan sinergi terkait pengembangan unit industri yang ditumbuhkan di pondok pesantren khususnya di wilayah Demak.

Masrokhan mengungkapkan bahwa pondok pesantren sebagai institusi pendidikan yang telah ada sebelum Indonesia memperoleh kemerdekaan, telah berkontribusi nyata dalam perjuangan bangsa. “Oleh karena itu, memercayakan pondok pesantren untuk ikut serta dalam memajukan ekonomi melalui wirausaha industri adalah langkah yang tepat,” tegasnya.

Masrokhan menyatakan perlu inisiatif dan kreativitas dari pondok pesantren untuk dapat membuka pasar terhadap produk yang dihasilkan. “Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah juga sangat dibutuhkan sebagai pendamping terdekat untuk memberikan pembinaan baik dari sisi teknis, perizinan, dan hal lain yang dibutuhkan,” ujarnya.

Reni menuturkan, pihaknya optimistis Indonesia bisa menjadi pusat produsen halal dunia pada tahun 2024, sesuai arahan Wakil Presiden Indonesia K.H Ma’ruf Amin. Hal ini tidak terlepas dari potensi besar yang dimiliki Indonesia, seperti bahan baku, pangsa pasar, dan juga santri yang termasuk ketersediaan sumber daya manusia kompeten.

“Hal itu menjadi logis karena tercatat bahwa Indonesia merupakan negara Muslim terbesar, yaitu sebanyak 229 juta penduduknya merupakan Muslim atau 13% dari total populasi Muslim dunia,” ungkapnya.

Berdasarkan peluang tersebut, Indonesia tidak hanya menjadi target konsumen industri halal global, tetapi juga sebagai produsen yang dapat memenuhi pasar produk halal dalam negeri. Mendukung visi tersebut, pada Juni 2021 lalu, Ditjen IKMA Kemenperin telah menyelenggarakan Indonesia Industrial Moslem Product Exhibition (ii-motion). Ajang pameran virtual produk halal lifestyle premium Indonesia yang bertujuan membuka dan memperluas pemasaran produk Muslim Indonesia.

“Kami berharap dengan program-program yang telah diinisiasi tersebut, dapat ikut mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mandiri secara ekonomi, dengan mampu memasok kebutuhan pasar, termasuk pasar produk halal di dalam negeri yang begitu besar,” kata Reni.

Sabtu, 25 September 2021

Kemendag Ajak Pengusaha Ubah Tantangan Sertifikasi Jadi Peluang Ekspor


Direktur Pengamanan Perdagangan Natan Kambuno mengajak pelaku mengubah tantangan persyaratan sertifikasi yang ditetapkan oleh sejumlah negara tujuan ekspor menjadi peluang untuk meningatkan ekspor Indonesia.


Strateginya melalui pemetaan dan memanfaatkan hasil-hasil kerja sama perdagangan internasional. Hal ini disampaikan Natan dalam seminar web (webinar) Sharing Session kedua dengan tema ‘Persyaratan Sertifikasi sebagai Bentuk Hambatan Teknis Perdagangan di Negara Tujuan Ekspor’ pada Kamis, (23/9/2021) di Makassar, Sulawesi Selatan.


“Persyaratan sertifikasi kerap kali menjadi hambatan dalam perdagangan karena standar yang diterapkan oleh negara tujuan ekspor lebih ketat dari standar internasional. Akibatnya, persyaratan sertifikasi muncul sebagai bentuk hambatan teknis perdagangan, terutama jika menjadi syarat wajib keberterimaan produk Indonesia di negara tujuan ekspor.


Namun, hal ini bisa disikapi para pelaku usaha Indonesia dengan melakukan pemetaan dan memanfaatkan berbagai kerja sama perdagangan internasional,” jelas Natan. Menurut Natan, untuk mengubah tantangan peningkatan persyaratan sertifikasi, pemetaan yang perlu dilakukan yaitu pemetaan terhadap perubahan standar perdagangan agar produk Indonesia dapat menembus pasar ekspor.


Selain itu, lanjut Natan, Pemerintah juga melakukan berbagai kerja sama perdagangan internasional dengan negara-negara mitra dagang yang mencakup persetujuan bilateral, multilateral, dan regional untuk dapat membuka akses pasar yang lebih luas di berbagai jenis komoditas. Misalnya, produk pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, dan peternakan. Melalui kerja sama perdagangan internasional tersebut, Pemerintah bisa mendapatkan kesepakatan Mutual Recognition Arrangement (MRA) antarpihak atau negara yang tergabung dalam pakta kerja sama, sehingga diharapkan standar Indonesia dapat diakui dan tidak perlu adanya uji kelayakan tambahan.


“Indonesia harus tetap optimistis menghadapi tata kehidupan baru yang mensyaratkan banyak sertifikasi dalam proses perdagangan terutama pascapandemi. Untuk itu, Indonesia perlu mengembangkan standar, laboratorium uji, dan lembaga sertifikasi produk sehingga produk kita dapat selalu memenuhi standar pasar internasional,” ungkap Natan.


Natan menyatakan, pada kesempatan sharing session kali ini, Kemendag juga melibatkan Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan karena Sulawesi Selatan memiliki posisi yang strategis sebagai salah satu kota pelabuhan utama di kawasan Timur Indonesia dalam memasarkan komoditas ekspor Indonesia ke mancanegara.


“Peningkatan persyaratan sertifikasi sebaiknya tidak menjadi hambatan bagi ekspor Indonesia. Sangat penting bagi eksportir dan pelaku usaha Indonesia termasuk Sulawesi Selatan untuk selalu memantau perkembangan, menjaga hasil mutu, dan bekerja sama dengan Pemerintah. Penting bagi pelaku ekspor, tidak saja di Provinsi Sulawesi Selatan namun juga di seluruh Indonesia, untuk mulai memberikan perhatian lebih kepada peningkatan penerapan sertifikasi guna menjamin kelancaran ekspor ke negara mitra dagang,” ujar Natan.


Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Ashari Fakhsirie Radjamilo menyampaikan, di tengah pandemi Covid-19, meski menghadapi banyak tantangan, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan mengalami capaian yang cukup signifikan. Pada periode Januari–Juli 2021, kinerja ekspor Provinsi Sulawesi Selatan tercatat mengalami kenaikan mencapai USD 941 juta. Nilai ini naik 18,58 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar USD 794 juta.


Hadir sebagai narasumber Direktur Eksekutif Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, Liana Bratasida; Vice President Strategic Business Unit, SUCOFINDO, Nurbeta Kurniawan; Atase Perdagangan RI di London, M. Rizalu Akbar; dan Direktur Sistem Penerapan Standard dan Kesesuaian, Badan Standardisasi Nasional, Konny Sagala.


Menurut Direktur Sistem Penerapan Standard dan Kesesuaian, Konny Sagala, untuk menjadikan peluang ekspor dari peningkatan persyaratan sertifikasi, Indonesia juga perlu meningkatkan kompetensi infrastruktur yang mendukung kegiatan penilaian kesesuaian serta keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan dalam kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK).


“Indonesia juga harus melakukan penguatan data dukung berbasis kajian ilmiah, melakukan harmonisasi dengan standar internasional, serta mendorong pengakuan dan keberterimaan sertifikasi perdagangan global melalui framework MRA,” ujar Konny.


Atase Perdagangan RI di London, M. Rizalu Akbar menuturkan, saat ini Pemerintah Inggris sedang memproses pembuatan undang-undang baru tentang kebijakan due diligence terhadap produk yang dihasilkan dari lahan konversi lahan hutan. “Pemerintah Inggris ingin menjadikan rantai pasok Internasional yang masuk ke Inggris merupakan rantai pasok yang ramah lingkungan. Hal ini karena munculnya kesadaran dari masyarakat Inggris terhadap dampak deforestasi terkait rantai pasok di Inggris. Konsumen Inggris sudah mulai sadar pentingnya untuk mengetahui asal produk yang dikonsumsi serta legalitas dan keberlanjutan sumber produk tersebut,” kata Rizalu.


Untuk itu, lanjut Rizalu, Pemerintah Inggris memutuskan untuk membuat peraturan bagi produk yang masuk ke Inggris harus merupakan produk legal dan berkelanjutan. Artinya, Pemerintah Inggris melarang penggunaan komoditas yang produksinya tidak sesuai dengan peraturan negara asal. “Importir wajib memenuhi persyaratan due diligence. Jika, importir melanggar peraturan, Pemerintah Inggris akan memberikan sanksi denda,” ujarnya.


Dengan adanya peraturan due diligence, lanjut Rizalu, hal ini menjadi hambatan nontarif yang baru. “Untuk itu, Indonesia perlu memiliki standar nasional sendiri untuk produk-produk yang belum memiliki standar, seperti karet dan kakao. Diperlukan kesiapan Indonesia untuk memenuhi ketentuan due diligence terkait legalitas dan keberlanjutan khususnya bagi produk-produk yang belum memiliki standar nasional,” kata Rizalu.


Direktur Eksekutif Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, Liana Bratasida, mengungkapkan, Pemerintah telah berupaya meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia melalui program sertifikasi seperti SNI, SVLK, SNI, dan Ekolabel. Menurutnya, sistem perdagangan bergantung pada pasar yang terbuka dimana proses poduksi dilakukan sesuai prosedur dan standar yang konsisten dan memenuhi permintaan konsumen.


Menurut Liana, beberapa negara tujuan ekspor Indonesia sudah memiliki standar sebagai salah satu alat untuk menghambat perdagangan. “Untuk mengubah hambatan menjadi peluang ekspor, diperlukan MRA antara standar-standar yang berlaku di negara-negara tujuan ekspor.


Persyaratan standar SNI juga perlu disesuaikan secara bertahap menyamai persyaratan di luar negeri dengan meningkatkan kemampuan teknologi dan kapasitas SDM. Indonesia juga harus mensosialisasikan SNI kepada konsumen di negara tujuan ekspor,” imbuh Liana.


Vice President Strategic Business Unit, SUCOFINDO, Nurbeta Kurniawan mengatakan, SUCOFINDO siap mendukung proses peningkatkan sertifikasi untuk mendorong ekspor nasional. “Kami akan memastikan efektivitas pengelolaan risiko dan perlindungan merek produk serta membantu perusahaan dalam meningkatkan performa organisasi dan daya saing,” tutur Nurbeta.


Latar Belakang Peningkatan Persyaratan Sertifikasi Natan menjelaskan, penerapan standar yang semakin meningkat ini telah memberikan tekanan terhadap produk ekspor Indonesia melalui persyaratan sertifikasi pada produk ekspor unggulan Indonesia. Sertifikasi tersebut harus dapat menunjukkan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar yang dipersyaratkan.


Pandemi Covid-19, lanjut Natan, juga menjadi salah satu faktor yang membuat adanya perubahan lanskap dari perdagangan internasional, termasuk penerapan standar baru perdagangan yang semakin ketat. “Faktor keamanan dan kesehatan suatu produk menjadi faktor utama yang semakin penting dalam persyaratan standar perdagangan khususnya untuk produk pangan. Peningkatan standardisasi keamanan dan kesehatan ini bukan hanya pada produk, melainkan juga pada pengemasan dan labelnya. Peningkatan persyaratan sertifikasi ini diperkirakan akan terus berlanjut bahkan setelah masa pandemi Covid-19,” jelas Natan.


Natan menyampaikan, faktor lainnya yang menjadi perhatian konsumen internasional antara lain produk yang halal, organik, dan kesejahteraan petani. Faktor kesejahteraan petani misalnya termasuk pada faktor keberlanjutan keber). Khususnya dilihat dari kontribusi suatu produk terhadap kerusakan ekosistem lingkungan, deforestasi, degradasi habitat satwa, serta penangkapan ikan secara ilegal. Jaminan akan mutu dan keamanan tersebut terlihat pada sertifikat yang melekat pada produk tersebut misalnya sertifikasi ISO, HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), kesehatan, halal, organik, fair trade, serta keberlanjutan seperti RSPO (roundtable on sustainable palm oil) untuk minyak kelapa sawit.


Tata Motors telah Menjual lebih dari 10.000 Mobil Listrik di India

 


Tata Motors mengumumkan telah melewati tonggak penjualan 10.000 unit kendaraan listrik (EV). Angka kumulatif bahkan bisa lebih dari 10.000 EV.


Mobil listrik Tata Motors telah dijual untuk penggunaan pribadi dan komersial. Termasuk penjualan merek Tigor EV, Nexon EV, serta Tigor EV Ziptron, yang baru-baru ini diluncurkan dan jenis sedan Xpres-T EV. Tata Nexon EV – diluncurkan pada awal 2020 – mampu meningkatkan kendaraan listrik Tata Motor. Merek tersebut yang paling banyak dari total penjualan 10.000 unit kendaraan listrik Tata hingga saat ini. Menariknya, 1.000 di antaranya dijual pada bulan Agustus saja.


Di belakang kesuksesan Nexon EV, Tata Motors sekarang menguasai lebih dari 70 persen pasar kendaraan listrik India. Untuk lebih memperkuat posisinya di pasar otomotif model listrik, Tata juga telah mendirikan lebih dari 700 stasiun pengisian daya di 120 kota, dan memanfaatkan kemampuan perusahaan Tata Group lainnya, termasuk Tata Power, Tata Chemicals, dan Tata AutoComp, untuk mengembangkan ekosistem EV yang berkelanjutan.


kendaraan listrik tata motors Kendaraan listrik Tigor EV Ziptron buatan Tata Motor[/caption]


Perlu dicatat pada titik ini bahwa hanya EV Tata Motors – termasuk Nexon EV, Tigor EV Ziptron, dan Xpres-T EV – yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi besar yang diberikan pemerintah pusat dan negara bagian. Ini karena mereka adalah satu-satunya model yang tersedia di pasaran dengan harga di bawah Rs 15 lakh, seperti yang ditentukan oleh skema FAME-II (saat ini hanya menyubsidi EV yang terdaftar untuk penggunaan komersial) dan kebijakan negara masing-masing. Sebagian besar negara bagian memperpanjang insentif total antara Rs 1,50 lakh hingga Rs 2,50 lakh, yang membantu menurunkan harga EV Tata dengan margin yang signifikan.


Mendapat manfaat dari insentif ini, EV Tata Motors telah melihat serapan tajam dalam beberapa bulan terakhir, dengan masa tunggu untuk Nexon EV sekarang membentang menjadi beberapa pekan. Sumber internal mengatakan Tata juga telah menerima jumlah pemesanan yang sehat untuk Tigor EV Ziptron yang baru diperkenalkan ke publik, sambil menawarkan kisaran yang mirip dengan Nexon EV, harganya jauh lebih murah daripada Nexon EV yang sudah populer.


kendaraan listrik tata motors


Tata juga baru-baru ini mengumumkan harga untuk Xpres-T EV yang berkisar dari Rs 9,54 lakh hingga Rs 10,64 lakh.


Didorong oleh keberhasilan Nexon EV, Tata Motors sebelumnya telah mengonfirmasi akan meluncurkan lebih banyak kendaraan listrik pada masa mendatang, dan akan memiliki total 10 kendaraan listrik baterai dalam portofolionya pada 2025. Termasuk Tata Altroz EV (dipamerkan di motor Jenewa pada 2019), Tata Punch EV, serta Tata Sierra EV yang terlahir kembali.

 

Senin, 20 September 2021

Menparekraf Apresiasi Desa Wisata Tamansari Banyuwangi Kedepankan Budaya dan Lingkungan



Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif Desa Wisata Tamansari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.


Mengedepankan keberlangsungan lingkungan dan kearifan lokal sebagai daya tarik wisatawan, Desa Wisata Tamansari masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.


Desa Tamansari yang berjarak sekitar 24 kilometer dari Kota Banyuwangi ini berlokasi di dalam Taman Wisata Alam Kawah Ijen sehingga sarat dengan keindahan alam dan nuansa pegunungan.


Di antaranya ada daya tarik alam Kawah Ijen, pemandian Sendang Seruni yang memiliki mata air asal pegunungan, Wisata Hutan Pinus, Kampung Panambang, dan Taman Gandrung Terakota. Desa ini juga dikenal memiliki berbagai hasil bumi, seperti karet, cengkeh, kopi, dan cokelat.


menparekraf apresiasi desa wisata tamansari banyuwangi kedepankan pelestarian budaya dan lingkungan


Dalam visitasinya ke Desa Tamansari, Sabtu (18/9/2021), Sandiaga mengatakan Desa Tamansari menawarkan pengalaman yang sangat berkesan bagi wisatawan dengan mengedepankan kearifan lokal dan keberlangsungan lingkungan. "Tadi kita merasakan sendiri menukarkan sampah dengan kopi dan minuman jahe di warung lalu kita sudah mencoba sendiri kegiatan-kegiatan berbasis budaya, jadi saya ucapkan terima kasih bagi seluruh pemangku kepentingan di Desa Wisata Tamansari dan desa-desa wisata lainnya di Banyuwangi," kata Sandiaga, seperti dilansir laman resmi Kemenparekraf.


Sandiaga juga mendorong agar desa-desa wisata lain yang ada di Banyuwangi untuk mengembangkan potensi-potensi wisata yang ada di daerahnya. Ada 99 desa wisata di Banyuwangi yang salah satu di antaranya adalah Desa Wisata Osing Kemiren yang sudah dikenal sebagai desa wisata bertaraf internasional.


"Kita harapkan masyarakat desa di Banyuwangi semakin semangat untuk menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," ujar Sandi.


menparekraf apresiasi desa wisata tamansari banyuwangi kedepankan pelestarian budaya dan lingkungan


Sandiaga mengungkapkan, pemulihan ekonomi nasional dimulai dari pengembangan desa wisata dengan mengedepankan tradisi dan budaya. "Pariwisata ini hanya penunjang, yang akan menjadi pilar dan menopang kehidupan di sini adalah budayanya. Jadi orang-orang datang ke sini untuk merasakan (budaya), to experience, to see, and to buy," ujar Sandiaga.


Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan pihaknya berkomitmen membangkitkan kembali sektor pariwisata Banyuwangi yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan memberi perhatian khusus bagi desa-desa yang ada di daerahnya.


"Kami akan memberikan perhatian kepada desa-desa sesuai dengan instruksi Presiden. Jadi bagaimana desa-desa ini bisa menjadi garda terdepan pembangunan di kabupaten dan di Indonesia," ujar Ipuk.


menparekraf apresiasi desa wisata tamansari banyuwangi kedepankan pelestarian budaya dan lingkungan


Sandiaga merasakan langsung betapa teguhnya masyarakat Desa Wisata Tamansari dalam melestarikan budaya dan tradisi yang dimilikinya. Sandiaga ikut menari bersama para penari yang menyambutnya saat berkunjung ke desa yang menjadi salah satu dari 50 finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.


"Tadi saya ikut menari juga membawa belerang. Walaupun itu bukan belerang asli," kata Sandiaga.


Turut hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Tata Kelola Destinasi dan Pariwisata Berkelanjutan Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono; dan Kepala Desa Tamansari, Rizal Sahputra.